Sulit untuk mencari pengganti pemain seperti Steven Gerrard di Liverpool. Sebagai kapten tim, perannya bukan hanya memimpin teman-temannya dalam menjalankan perintah pelatih, lebih dari itu Gerrard adalah 'roh' permainan Liverpool itu sendiri. Sebagai gelandang, posisi Gerrard sangatlah vital. Ia menjadi otak serangan Liverpool sekaligus sebagai benteng pertama dalam pertahanan saat timnya diserang.
Posisi Gerrard pada awalnya adalah gelandang bertahan, tetapi beberapa waktu kemudian, perannya mulai bergeser menjadi gelandang serang, baik di tengah, maupun di kanan. Sebagai gelandang, peran Gerrard justru jauh lebih membahayakan ketimbang para penyerang asli The Reds. Gol-gol Liverpool banyak tercipta dari kakinya, selain itu umpan-umpannya yang matang menjadi sasaran empuk bagi para penyerang atau pemain The Reds lainnya untuk menjebol gawang lawan.
Di saat timnya mengalami kebuntuan, Gerrard seringkali menjadi penyelamat, baik dengan golnya, maupun dengan assist-nya. Sulit dilupakan bagaimana AC Milan yang unggul 3-0 pada pertemuan kedua tim di partai final Piala Champions dua musim lalu, harus terkaget-kaget ketika mereka disamakan 3-3 dan akhirnya kalah di babak adu penalti. Peran Gerrard sangat terlihat di situ. Bukan hanya menciptakan gol, tetapi bagaimana ia memimpin teman-temannya dalam sebuah pertandingan yang tak kenal lelah dan pantang menyerah.
Hal yang sama terjadi saat final FA Cup beberapa bulan lalu melawan West Ham United. Gerrard mencetak dua gol penting, dan satu golnya adalah gol penyelamat yang tercipta di menit akhir sehingga kedudukan imbang dan lagi-lagi Liverpool memenangkan pertandingan lewat adu penalti.
Gerrard dilahirkan di Whiston, 30 Mei 1980 dengan nama Steven George Gerrard. Pada usia 9 tahun, ia sudah bergabung dengan klub yunior Liverpool, klub yang diidolakannya sejak baru mengenal sepakbola. Gerrard boleh dikatakan sebagai 'penduduk asli' Liverpool, karena tidak pernah meninggalkan klub itu hingga sekarang. Ia hampir sama dengan 'produk-produk' Liverpool lainnya seperti Robbie Fowler, Michael Owen, dan Jamie Carragher. Bedanya, dua nama pertama sudah pernah meninggalkan Anfield, kecuali Fowler yang kembali lagi. Di kubu The Reds, penduduk aslinya ya tinggal Gerrard dan Carragher yang tak pernah ke mana-mana.
Gerrard yang diangkat menjadi kapten The Reds sejak tahun 2003, memulai debutnya bersama Liverpool (senior) tanggal 30 November 1998 saat ia dimasukkan sebagai pengganti Vegard Heggem di babak kedua saat melawan Blackburn. Gol pertamanya tercipta pada 5 Desember 1999 ke gawang Sheffield Wednesday, ketika hampir semua pemain senior The Reds sedang bermasalah dengan cedera.
Di Timnas, Gerrard pertama kali tampil saat melawan Jerman, September 2001. saat itu Inggris menggunduli Tim Panser 5-1. Momen itu sekaligus menjadi momen gol pertama Gerrard untuk Inggris. Sayangnya, ia gagal ikut ke Piala Dunia 2002 gara-gara terbelit cedera. Dan ia baru bisa tampil di Piala Dunia 2006, dan menyumbang satu gol indah saat Inggris mengalahkan Trinidad & Tobago. Ia kini menjadi salah satu kandidat kapten The Three Lions setelah David Beckham mengundurkan diri dari jabatan itu. Ia bersaing dengan kapten Chelsea John Terry, dan gelandang The Blues, Frank Lampard.Namun akhirnya Pelatih baru England, Steve Mc Laren lebih memilih John Terry untuk menjadi Captain The Three Lions.
Tahun lalu, Gerrard hampir saja meninggalkan Liverpool menuju Chelsea karena kekurangsigapan pelatih The Reds, Rafael Benitez menyodorkan kontrak baru baginya, tapi Benitez yang menyadari kekeliruannya itu buru-buru mengikatnya dengan tambahan empat tahun kontrak hingga tahun 2009 nanti.
Ya, kehilangan Gerrard saat ini pastilah akan menjadi "kiamat" bagi The Reds. Bagaimana tidak, jika Gerrard tak tampil, permainan Liverpool seperti kehilangan arahnya, padahal di situ bercokol nama-nama yang tak kalah besarnya. Gerrard telanjur identik dengan Liverpool!
| |
No comments:
Post a Comment