Indonesia Ingin Jadi Kekuatan Utama Asia Tahun 2020
Indonesia mencanangkan target menjadi kekuatan utama sepakbola Asia di tahun 2020. Tekad itu dicanangkan oleh Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, saat berjumpa dengan Ketua AFC, Mohamed bin Hammam, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (11/9).
Sukses menjadi tuan rumah putaran final Piala Asia 2007 membuat PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) mencanangkan target besar. Kini induk organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia itu memasang target menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama sepakbola di Asia pada tahun 2020 mendatang.
Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, menyebut sukses menggelar Piala Asia 2007 sebagai titik balik kebangkitan sepakbola Indonesia di masa depan. Demikian dikatakannya saat mengikuti pertemuan dengan Ketua AFC (Konfederasi Sepakbola Asia), Mohamed bin Hammam, di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (11/9).
Oleh Nurdin dijelaskan, dukungan kuat dari publik pecinta sepakbola dan media massa di Indonesia menjadi modal utama bagi PSSI buat mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan utama sepakbola Asia pada tahun 2020. Selain itu, dukungan dari perusahaan-perusahaan yang jadi partner komersial makin mempermudah upaya Indonesia merealisasikan
"Saya pribadi merasa kecewa bahwa tim Indonesia tidak bisa lolos ke babak perempatfinal Piala Asia 2007 lalu. Tapi saya bangga atas penampilan para pemain tim kami," ujar Nurdin Halid.
Kemudian Nurdin menambahkan, pasca Piala Asia 2007 adalah masa kebangkitan persepakbolaan Indonesia. "Kini kompetisi lokal mendapat perhatian lebih besar dan ditonton oleh makin banyak orang," cetusnya.
Berhasil menggelar putaran final Piala Asia dianggap Nurdin bukti kesiapan Indonesia buat menjadi tuan rumah event internasional bergengsi tinggi. Hal itu menambah semangat Indonesia buat memperbaiki prestasi persepakbolaan di kancah Asia. "Visi kami adalah menjadikan Indonesia salah satu kekuatan utama Asia di tahun 2020. Lewat peluncuran kompetisi Liga Super Indonesia mulai Maret 2008, saya melihat masa depan cerah bagi persepakbolaan Indonesia," tambah mantan tersangka kasus korupsi di Inkud/Puskud tersebut.
Tim nasional Indonesia menunjukkan permainan bagus di putaran final Piala Asia 2007. Dalam penyisihan Grup D, Indonesia mengawali kiprah dengan menaklukkan Bahrain, 2-1. Kemudian lewat permainan penuh semangat, Indonesia kalah tipis 1-2 dari Arab Saudi. Sedangkan di pertandingan terakhir, perjuangan heroik skuad Merah Putih membuat Korea Selatan kewalahan dan hanya bisa menang tipis 1-0.
Meski gagal lolos ke perempatfinal, penampilan impresif Indonesia membuat puas publik sepakbola di Tanah Air. Dalam tiga pertandingan Indonesia di penyisihan grup itu, jumlah penonton yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mencapai rata-rata sekitar 90 ribu setiap pertandingan. Sedangkan partai final antara Irak vs Arab Saudi ditonton sekitar 60 ribu penonton.